Ginda : Anak Muda Harus Utamakan Integritas dan Kompetensi Politisi

Annisa U Mutia Vivin

Minggu, 29 April 2024 17.00 WIB

Ginda Ferachtriawan SE, MSI. Menghadiri talkshow bersama mahasiswa Sastra Indonesia (19/04/2024). Foto: Annisa Ummi.


Solo- Ginda Ferachtriawan, (49 tahun) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo, menyinggung tentang anak muda sekarang yang cenderung tertarik dengan yang viral di sosial media dan lebih suka ikut-ikutan. Hal ini dibahas dalam talkshow bersama mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, yang bertajuk “Anak Muda Melek Politik” pada Jumat, 19 April 2024.

“Zaman sekarang itu, anak muda yang baru saja bisa memilih, kebanyakan hanya ikut-ikut yang lagi viral. Jadi banyak politisi yang berintegritas kalah branding dengan yang gemoy dan lucu, kalau terus begini politisi yang berkualitas dan berintegritas kalah sama uang dan popularitas,” terangnya.

Menurutnya, dengan banyaknya kawula muda yang baru bergabung untuk pemilihan pemimpin, kampanye dengan cara lama sudah tidak efektif. Bagi anak muda hal seperti itu sudah pasti kuno dan membosankan.

“Kalau zaman sekarang masih berkampanye dengan metode satu arah saja tidak akan menarik minat dari anak muda, karena anak muda sekarang sudah pasti lebih memilih melihat di sosial media,” tambah Ginda.

Dia juga menjelaskan bahwa pada Pemilu 2024, 95% orang yang memilih, 56% di antaranya adalah anak muda, maka menurutnya harus ada langkah yang diambil untuk memperbaiki dunia politik oleh anak muda.

Ginda mengatakan akan banyak anak muda yang baru pertama kali merasakan memilih pemimpin. Jadi kalau masih menggunakan kampanye jadul yang berorasi saja, maka jelas kalah dengan yang viral, maka dari itu diperlukannya personal branding.

“Tapi susahnya sosial media itu, kalau saya mengunggah tentang kegiatan pemerintahan, kegiatan politik itu malah sepi, tapi kalau posting foto sama artis, atau tempat yang bagus itu malah banyak yang komen, mas itu tempatnya dimana?” guraunya.

Salah satu mahasiswa, Amanda Prima, 20 tahun, menanyakan tentang pengaruh pandangan anak muda pada dunia politik.

“Menurut pak Ginda sendiri apakah partisipasi politik anak muda dapat membawa perubahan yang signifikan dalam sistem politik kita, dan bagaimana bapak dapat memastikan suara serta pandangan anak muda dapat di hargai di dunia politik?” tanya Amanda.

 Ginda menjawab tentu dia menganggap penting partisipasi anak muda. Justru ini adalah waktu yang tepat untuk para anak muda karena pemilih itu mayoritas anak muda. Jadi harapannya anak muda memilih betul-betul melihat kompetensinya. Maka talkshow seperti ini menjadi penting untuk memberikan edukasi terhadap anak muda untuk menambah pengetahuan politik.

“Untuk jadi politisi itu mudah, sekarang kalau kalian punya 3.000 teman yang tersebar di seluruh kota bisa dipastikan kalian bisa langsung jadi anggota, tapi bagaimana dengan eksekusi dan kompetensi? Itu harus menjadi pertimbangan untuk kalian para anak muda, jangan hanya termakan popularitas dan viral, namun mengesampingkan tentang kompetensi serta integritas seorang politisi. Dampaknya akan banyak anggota yang tidak menjalankan kewajiban dengan benar dan bertanggung jawab.” pungkas Ginda.

Dia juga memberikan pengarahan untuk mahasiswa untuk mulai memperhatikan politik di negara ini, karena suara anak muda menjadi target utama para politisi, dan suara anak muda juga rawan disalahgunakan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menaklukkan Gunung Andong Via Basecamp Pendem: Ini Tips dan Trik untuk Pendaki Pemula